Batik lasem : pesona “batik abang getih”
Batik adalah karya adiluhung bangsa yang sangat memesona. Batik merupakan wujud visualisasi kebhinekaan budaya dan etnik dari berbagai daerah di Indonesia. Batik Lasem yang berkembang di Kabupaten Rembang, Kecamatan Pancung, Kampung Jeruk – Jawa Timur adalah salah satu bentuk warisan ini.
Batik Lasem yang sudah berkembang sejak abad ke-16 ini memilik ciri khusus yang membuat siapapun terkagum-kagum. Batik Lasem yang sudah berkembang sejak abad ke-16 ini memilik ciri khusus yang membuat siapapun terkagum-kagum. Pesona yang luar biasa ini mendorong Yayasan Batik Indonesia memamerkan koleksi batik Lasem-nya di Galeri Batik, Museum Tekstil Indonesia.
Lasem merupakan daerah pinggir pantai yang amat multikultur. Lasem antara lain menerima pengaruh Jawa, China, Arab, Belanda, Champa (Vietnam Tengah), Buddha, Hindu, dan Islam. “Itu sebabnya batik Lasem adalah batik yang multikultur, bukan hanya batik bergaya China-Jawa meski ada pengaruh dari keraton di pedalaman Jawa. Batik Lasem diperkirakan mulai diproduksi sejak tahun 1415 yang dikenalkan oleh puteri Na Li Ni dari Champa. Na Lui Ni adalah isteri salah seorang nahkoda kapal Cheng Ho, Bi Nong Hua. Usai menemukan pujaan hatinya, sang nahkoda meminta ijin pada Cheng Ho untuk menetap di Lasem yang kemudian disetujui.
Ciri khusus batik Lasem yang tidak akan temui pada batik manapun adalah warna merahnya yang terkenal dengan nama warna abang getih pithik atau warna darah ayam. Warna ini terbuat dari akar mengkudu dan akar jiruk ditambah air Lasem yang kandungan mineralnya sangat khas. Warna ini bahkan tidak dapat dibuat di labolatorium.
Selain indah, batik Lasem juga kuat. Makin dicuci, warnanya makin keluar.
Di samping itu, batik Lasem klasik pun memiliki warna lain dan motif yang khas. Sebut saja batik Bang-bangan (warna merah), Biron (biru), Bang-Biron (merah-biru), es teh atau Sogan (kekuningan), Tiga Negeri (merah-biru-cokelat), dan Empat Negeri atau Tiga Negeri Ungon (merah-biru-soga-ungu). Masing-masing warna memiliki makna dan pemakaian yang berbeda.
Motif-motif batik Lasem antara lain Lokcan, Banji, Baganan, bata pecah, Udan Liris Laseman, Lung-lungan Hong Bledak Cabe, Kilin Hong Alas-alasan, Sarung Udan Liris Tumpal Pucuk Rebung, Tiga Negeri Lereng Kawung Isen Sekarjagad, Tiga Negeri Ceplok Sidomukti Isen Sekarjagad, Tiga Negeri Godong Pring Ceplok Sekarjagad, Pagi Sore Buketan Krisan, Lokcan Naga, Pring Hong Sekarjagad, batik Lasem tulisan mandarin, Lokcan Naga, dan sebagainya.
Masing-masing motif ini memiliki makna tersendiri yang sangat kaya nilai.
Anda tertarik untuk menggunakan batik khas lasem. Silahkan dilihat digalery kami aneka batik lasem dengan keunikan seni yang tinggi